Hai apa kabar? Semoga kamu dalam keaadaan baik baik saja ketika kamu membaca surat ini. Malam ini aku hanya sekedar teringat perilakumu ketika itu. Ingatkah kamu pernah menyayangiku? Taukah aku masih menyimpan memori itu? Dan maukah kamu mengenangnya sebentar saja? Mohon baca suratku ini sepenuh hati.
Aku melihat wajahmu ketika itu pertama kali, dua tahun yang lalu. Percayakah kamu aku masih ingat tanggal berapa itu. Dan aku yakin kamu pasti sama sekali tidak ingat apa apa. Ya waktu itu tanggal 5 Februari 2011. Di depan gedung Korpri. Ketika kamu datang, dalam pikiranku kamu hanyalah lelaki yang ingin bergabung mengobrol bersama kami (aku dan teman temanku) waktu itu. Kamu mengulurkan tangan dan menyebutkan namamu, ya aku tau, mungkin ini hanyalah perkenalan yang biasa orang lakukan ketika pertama kali bertemu dan bergabung mengobrol. Tidak ada yang luar biasa saat itu, ketika aku menyentuh tanganmu, mendengar suaramu ataupun menatapmu. Semuanya biasa saja. Bahkan aku sempat lupa wajahmu beberapa hari kemudian.
Beberapa bulan setelah pertemuan itu, aku mendapat pesan singkat di handphoneku. Ya, apa kamu ingat, pesan itu dari kamu. Ah mungkin kamu sudah tak ingat, apalagi ingat isi pesan itu, mana mungkin. Tapi aku ingat kok, hanya satu kata yang kamu kirim lewat sms itu. "Sore" ya, itu isi pesannya. Dari pesan itu kita berlanjut mengobrol melalui sms, sampe pada akhirnya kamu mengajak aku nonton Outright minggu depannya. Tetapi akupun tidak meng-iya-kan, karena pada tahap itu aku masih biasa saja terhadap kamu, tidak ada perasaan gembira, senang atau apapun itu. Ya biasa. Aku malah merasa kamu itu tipe lelaki yang suka dan mudah mendekati wanita. Biasanya penilaianku terhadap orang itu jarang meleset, tapi sudahlah aku tidak begitu peduli waktu itu.
Baik, aku akan menyingkat cerita perkenalan kita. Pertemuan kita kedua kalinya adalah seminggu kemudian setelah kita bercakap melalui sms. Maaf, kali ini aku hanya ingat bulan dan tahunya saja, hehe. Bulan Mei 2011, di tempat yang sama, gedung Korpri. Singkat cerita saja ya, kali ini yang ingin aku tulis disini, adalah ketika kamu kehausan dan kamu melirik ke botol minuman yang aku bawa, dan segera mengambilnya dan berkata "minum". Itu adalah saat aku punya kesan pertama terhadap kamu. Kamu lucu. Ya tapi hanya sekedar berpikir kamu lucu, belum ada perasaan apapun. Lalu sore pun sudah menjadi malam, aku merasa sudah kemalaman waktu itu. Aku pulang tanpa berpamitan dengan kamu karena aku buru buru dan tidak akan sempat mencarimu didalam gedung waktu itu. Aku hanya berpamitan melalui sms, dan berharap kamu membalasnya. Tapi, ternyata tidak :)
Sejak malam itu, aku dan kamu tidak pernah bertemu kembali cukup lama, sampai pada akhirnya kita sering bertemu di JB (Jalan Baru). Ingat kah kamu? Ketika itu di jalan raya yang masih baru dan sepi itu, setiap sore aku bermain layangan (alay dong, hehe) dan kamu dengan fixie emas mu mengintari jalan beberapa kali putaran. Ketika kamu lewat didepanku, aku memanggilmu, dan kamu tersenyum pangkling. Aku masih ingat wajahmu ketika kamu mengayuh fixie mu dan aku suka :)
Dari pertemuan rutin yang tidak disengaja itu, kamu mulai menghubungiku, melalui sms. Dan kita pun semakin dekat. Apa kamu ingat kamu sering datang kerumahku? Mengajakku mengikuti kegiatanmu, ingat tidak? Yasudah kalu tidak ingat, tapi kamu harus tau, aku suka caramu :)
Inilah sampai pada akhirnya kamu memintaku untuk menjadi wanitamu. aku sempat ragu waktu itu kan? Ingat? Ya tapi kamu berhasil meyakinkan aku, ya karna kamu pintar akan hal itu. Ehm, mungkin ini yang tidak pernah kita ungkapkan pada saat itu. Kamu tahu? Waktu itu aku hanya sekedar menerimamu, aku hanya merasa nyaman saja, ada orang yang menemaniku saat itu. Ada orang yang menggantikan orang spesialku yang lalu. Untuk masalah aku menyayangimu ataupun mencintaimu mungkin belum. Dan aku yakin, pasti yang kamu rasakan sama. Kamu tidak langsung punya perasaan yang dalam. Atau mungkin kamu menjadikan aku pelarian. Mungkin.
Sejak tanggal 31 Juli 2011 itu aku dan kamu resmi pacaran. Aku juga yakin, pasti kamu lupa tanggal ini. Tapi tak apa lah, dari sejak tanggal itu sampai sekarang aku menulis surat ini, aku dan kamu masih menyimpan cerita, aku tau kamu pernah menyayangiku, entah untuk sekarang, dan kamu tau aku tetap menyayangimu, mencintaimu. Inilah cerita pengingat dari awal pertemuan, perkenalan, ungkapan perasaan, sampai kita pacaran, dan awal kamu mulai menyayangiku. Selanjutnya aku akan menceeritakan kenangan yang kamu ciptakan untuk tidak mungkin aku melupakannya. Tunggu surat keduaku sayang...
ELSA
0 comments:
Post a Comment