Tuesday, February 19, 2013

Candace Kucsulain



































Monday, February 18, 2013

Ia menyakitiku dan aku mengasihinya

Aku tertawa bersama apa yang tak ingin aku miliki. Aku menangis atas apa yang ingin aku miliki. Atas alasan apa aku mempertahankan ini? Aku tidak buta, aku tidak tuli, dan mulutku masih bisa menyampaikan sesuatu. Aku bisa melihat segala pengkhianatanya, aku mendengar omong kosong nya, dan seharusnya aku bisa berkata "aku menyesal mencintaimu". Ketika semua terjadi begitu saja, aku tak pernah menyangka, perasaan ini belum mati, kenyataan menyampaikan kepadaku dengan jujur dan gamblang. Aku terlambat mengenalnya. Aku terlanjur menaruh cintaku. Aku belum berhenti atas rasa ini. Meskipun aku hanya menunjukan dengan cara kediaman ku, aku harap ia tahu. Aku tak perlu meminta, aku hanya perlu menunggu. Ketika ia tak kunjung datang, aku tak akan mencarinya, aku cukup menunggu. Aku hanya sanggup menunggu sampai aku lelah, dan aku akan pergi.

Ini waktu waktu dimana aku sedang menunggu. Sembari aku menunggu, aku menaruh namanya di dalam doa doa ku. Ketika aku meminta kepada Tuhan, aku tidak meminta untuk ia kembali. Aku selalu meminta agar Tuhan menjadikan ia pribadi yang baik dan senantiasa melindunginya serta memberi ia sukacita setiap hari. Aku mengasihinya. Sampai sekarang aku masih mengasihinya.

Jika dulu aku belum menggenalnya, sekarang aku terlalu mengenal hatinya. Dalam kebohongan aku mengetahui sesuatu. Dalam perkataan aku menemukan kepalsuan. Dalam diam, aku memperhatikan.


ELSA

Sunday, February 17, 2013

Cantiknya sahabat sahabatku

"Hai sahabat sahabatku apa kabarmu?" Rasanya itu yang ingin aku ucapkan kepada mereka saat ini sambil memeluk mereka satu persatu. Sejak kami lulus, dan meninggalkan sekolah kami, SMA Negeri 3 Salatiga dan kami melanjutkan kuliah di tempat berbeda beda, kami jarang sekali bertemu. Ada yang masih sering ketemu, ada yang beretemu hanya seminggu sekali, bahkan ada yang setengah tahun bisa tidak bertemu, yang jelas kami tidak bisa setiap hari bertemu. Nah, aku ingin memperkenalkan dan memperlihatkan wajah sahabat sahabat ku yang cantik cantik ini, di simak ya :)

Anellis Intan Insani - Universitas Kristen Satya Wacana '11
Nah ini Sahabat aku yang paling "ke-mbokde-an" hehe. Maksudnya yang paling dewasa. Diantara sahabatku yang lain dia yang paling sering bertemu dengan aku, karena kita satu kampus. Itu sebabnya juga aku paling dekat dengan dia, dan sering curhat ke dia. Orang nya "Bu Bos" banget, hehe. Kadang aku memanggilnya preman untuk bercandaan saja, karena orangnya memang agak emosian dan sama siapa saja berani, seperti agak ke premanan, haha. Tapi dia baik kok, sudah seperti mbokde, wkwk. Oleh karena itu aku dan sahabatku yang lain memanggil dia dengan sebutan "Bundo".


Herlin Widyastuti - Universitas Kristen Satya Wacana '11
Ini nih, sahabat ku yang tingkat ke bego an nya sebelas duabelas dengan aku. Kami biasa memanggilnya Helin. Tapi itu dulu sih, sekarang dia sudah pintar, sama seperti aku, hehe. Dia yang paling dekat dengan aku semasa SMA, karena dari kelas 1 sampai kelas 3, aku selalu sekelas dengan dia. Selain sekarang dia sudah pintar, dia juga jago nge dance lho pemirsa. Jadi ingat ketika kami ditegur dikelas oleh guru, karena kami asik berjoget di kursi paling belakang.


Queentina Intan Permatasari - Universitas Katolik Soegijapranata '11 - Universitas Kristen Satya Wacana '12
Namanya Queen, tapi kami sering memanggilnya "Paud". Jangan tertawa ya, kami memanggilnya Paud karena dia mewakili gaya kepolosan anak kecil, seolah masih seperti anak Paud, hihi. Dia sahabatku yang paling imut, wajahnya seperti boneka barbie, oneng nya pun semakin menambah kelucuan nya dia. Sesuai dengan wajah dan penampilannya, hatinya begitu lembut, seperti malaikan, hihi. Uh, aku jadi kangen dengan anak satu ini, aku kangen cubitan dia. Memang anak ini hobi mecubit sambil meringis didepan temannya. Oh iya sekarang aku lebih sering ketemu, dia sudah tidak kuliah lagi di UNIKA, sekarang dia satu kampus dengan aku, dia pindah di UKSW.


Annisa Fadila Rachmitasari - Universitas Muhammadiyah Surakarta '11
Ini si nonik. Kami memanggilnya nonik karena dia seperti nonik nonik. Nonik adalah suatu panggilan sayang kepada adiknya untuk kaum tionghoa/cina. Paras dan wajah si nonik ini memang seperti orang cina. Dia cantik, mata nya sipit, hidungya mancung, kulitnya putih, tapi sayang, dia itu orangnya panikan, dan yang paling parah dia suka lupa jalan dan sering nyasar, wkwk. Jadi tidak tega kalau nonik pulang kampung ke Makassar, takut salah alamat :p


Zuhro Saidah - Universitas Muhammadiyah Surakarta '11
Gadis berjilbab yang super duper nyaring suaranya, menggelegar sampai ke ujung dunia lain. Orang asli Madura ini asli kocak sekali. Suaranya yang merusakkan telinga, memang agak membuat kami rindu. Ia adalah sahabat yang baik untuk jadi penengah, sering ia terjebak di posisi tengah ketika ada perbedaan pendapat di antara kami. Kasihan juga dia wkwk, Buat Zuhro terimakasih ya, dan yang sabar ya :p


Fikriyah - Universitas Muhammadiyah Surakarta '11
Masih dengan gadis berjilbab. Fikriah. Ya nama yang singkat dan unik. Orang yang seunik namanya, lugu, polos, baik hatinya, dan yang tak terduga dia agak sedikit gila sama seperti kami, haha. Kalau berbicara selalu saja membuatku tertawa. Kata katanya yang polos dan agak sedikit vulgar. Itu yang aku suka dari dia, hehe. Hem, selain itu dia sering termakan oleh iklan. Dia orangnya agak boros, suka mencoba coba produk produk kencantikan yang diiklankan. Dasar dek piki dek piki. Kami biasa memanggilnya "Piki".


Ratna Ayu Fitrianingrum - Poltekkes Yogyakarta '11
Mbak pitly ini juga gadis berjilbab. Ya, kami memanggilnya mbak pitly karena dia paling besar secara fisik diantara kami. Ia pernah menjadi anggota paskibra kota ketika SMA. Mbak pitly pindah paling jauh dibanding yang lain, sekarang ia tinggal di asrama di Jogja. Mbak pitly ini orangnya pendiam, dan agak susah diajak terbuka kalau tidak di paksa, hehe. Tapi dia bukan pemurung, dia orang yang suka tertawa. Tertawanya dia yang selalu mudah untuk aku ingat. Ketika tertawa bibirnya melebar, tapi manis :p


Ditha Chinde Sekartaji - Universitas Kristen Satya Wacana '11
Si ditha, si manis dengan warna kulit coklatnya yang sexy. Aku satu kampus dengan dia, tapi aku heran kenapa ya aku jarang bertemu dengannya. Ini membuat aku kangen, aku malah merasa paling lama tidak bertemu ditha ya. Ah aku kangen main dengan si jago bahasa inggris ini :)



ELSA

Saturday, February 16, 2013

Surat untuk mengingatkanmu bahwa kamu juga pernah menyayangiku #1

Hai apa kabar? Semoga kamu dalam keaadaan baik baik saja ketika kamu membaca surat ini. Malam ini aku hanya sekedar teringat perilakumu ketika itu. Ingatkah kamu pernah menyayangiku? Taukah aku masih menyimpan memori itu? Dan maukah kamu mengenangnya sebentar saja? Mohon baca suratku ini sepenuh hati.

Aku melihat wajahmu ketika itu pertama kali, dua tahun yang lalu. Percayakah kamu aku masih ingat tanggal berapa itu. Dan aku yakin kamu pasti sama sekali tidak ingat apa apa. Ya waktu itu tanggal 5 Februari 2011. Di depan gedung Korpri. Ketika kamu datang, dalam pikiranku kamu hanyalah lelaki yang ingin bergabung mengobrol bersama kami (aku dan teman temanku) waktu itu. Kamu mengulurkan tangan dan menyebutkan namamu, ya aku tau, mungkin ini hanyalah perkenalan yang biasa orang lakukan ketika pertama kali bertemu dan bergabung mengobrol. Tidak ada yang luar biasa saat itu, ketika aku menyentuh tanganmu, mendengar suaramu ataupun menatapmu. Semuanya biasa saja. Bahkan aku sempat lupa wajahmu beberapa hari kemudian.

Beberapa bulan setelah pertemuan itu, aku mendapat pesan singkat di handphoneku. Ya, apa kamu ingat, pesan itu dari kamu. Ah mungkin kamu sudah tak ingat, apalagi ingat isi pesan itu, mana mungkin. Tapi aku ingat kok, hanya satu kata yang kamu kirim lewat sms itu. "Sore" ya, itu isi pesannya. Dari pesan itu kita berlanjut mengobrol melalui sms, sampe pada akhirnya kamu mengajak aku nonton Outright minggu depannya. Tetapi akupun tidak meng-iya-kan, karena pada tahap itu aku masih biasa saja terhadap kamu, tidak ada perasaan gembira, senang atau apapun itu. Ya biasa. Aku malah merasa kamu itu tipe lelaki yang suka dan mudah mendekati wanita. Biasanya penilaianku terhadap orang itu jarang meleset, tapi sudahlah aku tidak begitu peduli waktu itu.

Baik, aku akan menyingkat cerita perkenalan kita. Pertemuan kita kedua kalinya adalah seminggu kemudian setelah kita bercakap melalui sms. Maaf, kali ini aku hanya ingat bulan dan tahunya saja, hehe. Bulan Mei 2011, di tempat yang sama, gedung Korpri. Singkat cerita saja ya, kali ini yang ingin aku tulis disini, adalah ketika kamu kehausan dan kamu melirik ke botol minuman yang aku bawa, dan segera mengambilnya dan berkata "minum". Itu adalah saat aku punya kesan pertama terhadap kamu. Kamu lucu. Ya tapi hanya sekedar berpikir kamu lucu, belum ada perasaan apapun. Lalu sore pun sudah menjadi malam, aku merasa sudah kemalaman waktu itu. Aku pulang tanpa berpamitan dengan kamu karena aku buru buru dan tidak akan sempat mencarimu didalam gedung waktu itu. Aku hanya berpamitan melalui sms, dan berharap kamu membalasnya. Tapi, ternyata tidak :)

Sejak malam itu, aku dan kamu tidak pernah bertemu kembali cukup lama, sampai pada akhirnya kita sering bertemu di JB (Jalan Baru). Ingat kah kamu? Ketika itu di jalan raya yang masih baru dan sepi itu, setiap sore aku bermain layangan (alay dong, hehe) dan kamu dengan fixie emas mu mengintari jalan beberapa kali putaran. Ketika kamu lewat didepanku, aku memanggilmu, dan kamu tersenyum pangkling. Aku masih ingat wajahmu ketika kamu mengayuh fixie mu dan aku suka :)

Dari pertemuan rutin yang tidak disengaja itu, kamu mulai menghubungiku, melalui sms. Dan kita pun semakin dekat. Apa kamu ingat kamu sering datang kerumahku? Mengajakku mengikuti kegiatanmu, ingat tidak? Yasudah kalu tidak ingat, tapi kamu harus tau, aku suka caramu :)

Inilah sampai pada akhirnya kamu memintaku untuk menjadi wanitamu. aku sempat ragu waktu itu kan? Ingat? Ya tapi kamu berhasil meyakinkan aku, ya karna kamu pintar akan hal itu. Ehm, mungkin ini yang tidak pernah kita ungkapkan pada saat itu. Kamu tahu? Waktu itu aku hanya sekedar menerimamu, aku hanya merasa nyaman saja, ada orang yang menemaniku saat itu. Ada orang yang menggantikan orang spesialku yang lalu. Untuk masalah aku menyayangimu ataupun mencintaimu mungkin belum. Dan aku yakin, pasti yang kamu rasakan sama. Kamu tidak langsung punya perasaan yang dalam. Atau mungkin kamu menjadikan aku pelarian. Mungkin.

Sejak tanggal 31 Juli 2011 itu aku dan kamu resmi pacaran. Aku juga yakin, pasti kamu lupa tanggal ini. Tapi tak apa lah, dari sejak tanggal itu sampai sekarang aku menulis surat ini, aku dan kamu masih menyimpan cerita, aku tau kamu pernah menyayangiku, entah untuk sekarang, dan kamu tau aku tetap menyayangimu, mencintaimu. Inilah cerita pengingat dari awal pertemuan, perkenalan, ungkapan perasaan, sampai kita pacaran, dan awal kamu mulai menyayangiku. Selanjutnya aku akan menceeritakan kenangan yang kamu ciptakan untuk tidak mungkin aku melupakannya. Tunggu surat keduaku sayang...


ELSA